Selasa, 24 Mac 2015

Cerita Bulan



Cerita Bulan

Cerita bulan ini
 seperti bulan-bulan terdahulu
hingga ke penghujung bulan
menanti saat berisi
melunasi segala yang diberi.

Cerita bulan ini
segala yang harus dilunasi
adalah sebuah harga
dalam sketsa kehidupan
tentang tunas keperluan dan
putik tanggungan hakiki
yang sering bercambah
memekar bunga keselesaan.

Cerita bulan ini
menguntum pelbagai kisah
tentang anak sekolah
tentang ingatan mesra bank
tentang khabar di  kampung
tentang harga barangan
dalam sebungkus air teh
yang bertambah nilainya
dan sebungkus nasi lemak
yang singkat daun pisangnya.

Cerita bulan ini
 tentang notis pemotongan air
dicabut meter ketika tuannya bekerja
tentang notis tak cukup 14 hari
tentang upah sambungan rm 25
tanpa dikira lunak bicara
tentang notis pemotongan letrik
yang menggelapkan kelam malam
dan melupakan kejam
tentang tangis bayi kegelapan.

Cerita bulan ini
kisarnya tentang biaya
kisarnya tentang tabungan
yang janjinya berganti
pada saat yang dinanti
tanpa ditemui hari
untuk mengota janji
untuk dicari ganti kemanusiaan
pada yang pandai menjaja kesejahteraan.

Cerita bulan ini
adalah cerminan diri
membanting keringat
untuk suapan menanti
melalui hari-hari begini
menganyam hemah
pada realiti ukur diri
pada gigih kemampuan
tersangkut dipohon kehendak.

Dikala memandang langit malam
bulan masih berseri dengan cahaya
menatap segala yang terus menanti
seperti bulan ini.

Badrul 
Adunmasblogspot

1 ulasan:

  1. Puisi ini menggambarkan tentang luahan hati penulis tentang kehidupan yang dilaluinya. Puisi ini juga disusun dengan baik serta dapat membawa pembaca menyelami maksud yang tersirat. Penulis juga cuba menggambarkan kesulitan yang perlu dihadapi tanpa henti setiap bulan-bulan yang mendatang.


    Meera 230944

    BalasPadam